Powered By Blogger

Jumat, 20 Juli 2012

PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA


BAB I
PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang

Sejak beberapa tahun terakhir, kita dikenalkan dengan pendekatan baru dalam manajemen sekolah yang lebih dikenal dengan manajemen berbasis sekolah (school based management) atau disingkat MBS. Adapun secara umum, gagasan penerapan pendekatan ini muncul sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagai paradigma baru dalam pengoperasian sekolah. Selama ini sekolah hanyalah kepanjangan tangan birokrasi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan politik pendidikan. Anggaran pendidikan mengalir dari pusat ke daerah menelusuri saluran birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-masing menginginkan bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling operasional telah menyusut. Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh dana pendidikan sebenarnya dipakai untuk hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan proses pembelajaran di level yang paling operasional, yaitu sekolah  sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada di luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan dengan baik, maka perlu ada aturan. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu pada gilirannya akan menghasilkan lulusan yang bermutu pula.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana diibaratkan sebagi motor penggerak yang dapat berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keinginan oleh penggeraknya. Begitu pula dengan pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar. mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah. Bagi guru, pemahaman tentang pengelolaan sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada sehingga sarana dan prasarana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan. Manajemen ditambah administrasi sarana dan prasarana memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam pengembangan sarana dan prasarana. Oleh karena itu perlu adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

BAB II
PERENCANAAN
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


A.  Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penetuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian). Menurut Roger A.Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekarang untuk tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan saran dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan komposisi, jenis,jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan dari dana yang tersedia.



B.  Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.

C.  Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manfaat perencanaan yaitu dapat membantu dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah, menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan,pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.

D.  Karakteristik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Suatu rencana yang baik selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung kegiatan/tindakan/usaha. Sasaran perencanaan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

E.  Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan yang efektif dalam penyusunannya harus dilakukan melalui suatu rangakaian pertanyaan yang perlu dijawab dengan memuaskan:
·         (What) Kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?
·         (Where) Dimana kegiatan hendak dilaksanakan? Pertanyaan ini mencakup tata ruang yang disusun,tempat yang akan digunakan, tempat perhimpunan alat-alat serta perlengkapan lainnya.
·         (When) Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan? Hal ini berarti harus tergambar sistem prioritas yang akan digunakan, penjadwalan waktu, target, fase-fase tertentu yang akan dicapai serta hal-hal lain yang berhubungan dengan faktor waktu. Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu pendek, menengah, dan panjang.
·         (How) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan ke arah tercapainya tujuan? Yang diackup oleh pertanyaan ini menyangkut sistem kerja, standar yang harus dipenuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan dan mengolah dokumen-dokumen yang timbul sebagai akhir pelaksanaan.
·         (Who) Pertanyaan siapa? Berarti diketemukannya jawaban tentang personalia, tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
·         (Why) Secara filosofis, pertanyaan yang terpenting diantara rangkaian pertanyaan ini ialah “Mengapa” karena pertanyaan ini ditujukan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya.

F.  Persyaratan yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a.  Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kulaitas proses belajar mengajar.
b.  Perencanaan harus jelas. Kejelasan suatu rencana dapat dilihat pada :
1)  Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai.
2)  Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3)  Petugas pelaksanaan, misal guru, karyawan.
4)  Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5)  Kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan.
6)  Dapat dilaksanakan dengan jelas, terprogram, sistematis, sederhana, luwes, fleksibel.
c.  Rencana harus sistematis dan terpadu.
d.  Rencana harus menunjukkan unsur-unsur insani yang baik ataupun non-insani sebagai komponen yang berhubungan satu sama lainnya bekerja sama mencapai tujuan, target, kesesuaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
e.  Memiliki struktur berdasarkan analisis.
f.  Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama pihak perencana.
g.  Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
h.  Dapat dilaksanakan dan berkelanjutan.
i.  Menunjukkan skala prioritas.
j.  Mengadakan sarana pendidikan yang disesusaikan dengan plafon anggaran.
k.  Mengacu dan berpedoman pada kebutuhan dan tujuan yang logis.
l.  Dapat dilaksanakan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun), jangka panjang (10-15 tahun).

G.  Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 Terdapat beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan melalui tahapan berikut:
·         Menganalisis kebutuhan
·         Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
·         Mengadakan seleksi
·         Menyediakan dana
·         Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.

H.  Perencanaan pengadaan barang bergerak dan tidak bergerak
·         Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak Menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan, pengadaan barang, selama 1 bulan/semester/tahun untuk barang habis pakai tidak habis pakai. Menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan dari masingmasing satuan organisasi.
·         Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang tidak bergerak
v  Tanah
1)  Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisis kebutuhan bangunan yang akan didirikan serta lokasi yang ditentukan berdasarkan pemetaan sekolah.
2)  Mengadakan survei tentang adanya fasilitas sekolah seperti: jalan, listrik, air, telepon, transportasi, dan sebagainya.
3)  Mengadakan survei harga tanah.
4)  Menyusun rencana anggaran biaya bangunan.
v  Bangunan
a)  Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasarkan analisis kebutuhan secara lengkap dan teliti.
b)  Mengadakan survei terhadap tanah dimana bangunan akan didirikan, hal luasnya, kondisi, situasi, status, perizinan, dan sebagainya.
c)  Menyusun rencana kontruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan.
d)  Menyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar.
e)  Menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah.

I.  Master plan fisik sekolah
Master plan fisik sekolah berfungsi untuk mengendalikan perencanaan dan pembangunan fisik komplek sekolah. Master plan sangat bermanfaat bagi pengadaan bangunan sekolah yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Di dalam master plan perlu disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan direncanakan pengembangannya. Di dalam master plan fisik sekolah hendaknya dicantumkan informasi, antara lain:

a.  Pagar betis setapak
b.  Garis sepadan bangunan
c.  Pintu gerbang sekolah
d.  Papan nama sekolah
e.  Denah keseluruhan ruang
f.  Selasar penghubung antar ruang dan bangunan
g.  Jalan setapak, jalan dan parkirkendaraan di dalam komplek
h.  Lapangan olahraga dan lapangan upacara
i.  Tiang bendera
j.  Pertamanan
k.  Sistem jaringan listrik
l.  Sistem jaringan air bersih, air kotor/limbah, air hujan
m.  Terletak di daerah pemukiman
n.  Adanya sumber daya manusia (siswa)
o.  Mudah dicapai dari jarak dan kondisi pencapaian maupun transportasi
p.  Adanya jalan masuk dan jalan raya/sungai ke lokasi
q.  Memiliki sumber air bersih
r.  Terjangkau jaringan listrik
s.  Bebas dari gangguan bencana alam, keramaian, bau.

J.  Perencanaan, pemeliharaan, dan pengembangan
Dalam menghadapi tugas ini disarankan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Masalah dasar-dasar pengajaran dan penentuan jenis program pengajaran dan perencanaan fasilitas bangunannya.
b.  Membentuk panitia untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang bertalian dengan bangunan dan perlengkapan yang diusulkan.
c.  Mengatur kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai contoh.
d.  Mempelajari gambar-gambar contoh bangunan sekolah dan perlengkapannya. Ada beberapa aspek yang bertalian dengan perencanaan dan pemeliaharaan bangunan sekolah dan perlengkapan:
1)  Perluasan bangunan yang sudah ada
2)  Rencana rehabilitasi
3)  Meningkatkan mutu keindahan ruang belajar
4)  Memilih perabot dan perlengkapan
5)  Memperhatikan kondisi sanitasi
6)  Perencanaan tempat penyimpanan alat-alat
7)  Mengatur dan memelihara ruang belajar Kepala sekolah hendaknya melakukan observasi secara teratur dan kontinyu terhadap kondisi cahaya di ruang belajar ini dan segera mengadakan perbaikan bila terdapat kekurangan.



BAB III
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
SEKOLAH DAN MASYARAKAT

A.  Pemerintah

Dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional, oleh karena itu hendaknya memperhatikan kondisi sekolah terutama di daerah yang kondisinya rusak dan perlu diperbaiki dengan perencanaan yang matang. Pemerintah mempunyai anggaran pendapatan belanja daerah serta anggaran pendapatan belanja negara oleh karena itu anggaran pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan memperhatikan aspek utama yaitu pendidikan.

B.  Sekolah

Sekolah merupakan suatu organisasi. Dalam hal ini kepala sekolah hendaknya serba bisa, karena bukan saja harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai bangunan sekolah, melainkan juga banyak pengetahuannya tentang perabot dan perlengkapan. Seperti telah disinggung bahwa tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan perencanaan sarana dan prasarana di sekolah adalah bersama-sama dengan staf menyusun daftar kebutuhan sekolah, kemudian mempersiapkan perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaanya sesuai dengan kebutuhan. Meyimpan dan memelihara serta mendistribusikan kepada guru-guru yang bersangkutan dan menginventarisasikan alat/sarana tersebut pada akhir tahun pelajaran.
C.  Masyarakat

Guru-guru dan para orang tua murid juga diikutsertakan dalam melakukan perencanaan mengenai penambahan-penambahan dan perombakan bangunan yang sudah ada atau merencanakan bangunan baru dan saran-saran yang mereka kemukakan ditampung dan dipertimbangkan. Apabila ada hal yang diperlukan untuk dapat disampaikan sebagai rekomendasi yang tepat dan masuk akal dapat disampaikan kepada pemerintah maupun kepada masyarakat. Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai andil dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pengajaran lainnya.
Peranan guru tidak hanya dalam perencanaan pendidikan tetapi dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan sarana dan prasarana. Keterlibatan guru dalam perencanaan karena semua barang yang digunakan dalamproses belajar mengajar disesuaikan dengan rancangan kegiatan belajar mengajar.



BAB IV
PENUTUP



A.  Kesimpulan


Perencanaan sarana dan prasarana dilakukan dengan berbagai prosedur. Rincian fungsi perencanaan mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data dasar, diantaranya adalah distribusi dan komposisi, jenis, jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna. Kemudian kebutuhan tersebut dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana yang tersedia.
Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya guna dan hasil guna suatu barang sehingga barang tersebut selalu dalam keadaaan siap pakai. Pemeliharaan sangat erat kaitannya dengan pemakaian, apabila dalam pemakaian dipelihara dengan baik, maka kondisis barang tersebut akan bertahan lama sampai batas umurnya. Dan merupakan tanggung jawab bersama dalam memelihara dan menjaganya dan merupakan suatu upaya daya dukung dalam meningkatakan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan(direncanakan).

B.  Penutup

Demikian Makalah Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan kami susun, ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Marsodin, S.Pd.,MM sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan terhadap tersusunya makalah ini, dan tak luput juga kepada rekan dan dekan yang telah membantu atas tersusunnya makalah ini kami ucapakan banyak terimakasih. Selanjutnya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi memberikan referensi yang positif terhadap kami sebagai penyusun, akhir kata dari penyusun mohon maaf kepada seluruh pembaca apabila makalah yang amat sederhana ini kurang memuaskan dan banyak kesalahan, karena semata-mata manusia lah letak salah dan hilap dan yang sebenar-benarnya atas segala kebenaran hanyalah Allah.
ndzsiregar2@gmail.com

SELAMATA MENJALANKAN IBADAH PUASA


Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA & TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,
MOHON MAAF LAHIR & BATHIN,
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA. 1433H/2012