Powered By Blogger

Jumat, 11 November 2011

DELAPAN KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU


LEMBAR JAWABAN
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru yang harus di kuasai dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kelas dalam Proses Belajar dan Mengajar.

1.            Ketrampilan Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan antra lain adalah :
1.         Menimbulkan rasa keingintahuan
2.         Merangsang fungsi berpikir
3.         Mengembangkan keterampilan berpikir
4.         Memfokuskan perhatian siswa
5.         Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6.         Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7.         Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.  Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

2.            Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.

3.             Ketrampilan Mengadakan Variasi
Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

4.            Ketrampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.

5.            Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a.             Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

b.             Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).


6.            Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

7.            Ketrampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan  represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

8.             Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

SISTEM EVALUASI PENDIDIKAN

SISTEM EVALUASI PENDIDIKAN                                    
Sistem adalah  satu kesatuan yang sangat terkait,tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Komponen2 dunia pendidikan :
-        Tenaga pendidik
-        Siswa
-        Sarana
-        Management
-        Kurikulum
-        Biaya
-        Jadwal pelajaran
-        RPP

Evaluasi adalah seperangkat kegiatan yang dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan yang telah dirancang secara seksama dalam kurikulum.

Hakekat evaluasi hasil belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat untuk mengukur ketercapaian pengajaran.Evaluasi bagian dari pengajaran dan pengajaran  bagian dari pendidikan .
Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup dan tumbuhnya anak2 artinya menuntun segala kodrat yang ada pada anak didik agar menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pengajaran adalah pendidikan dengan cara2 memberikan ilmu atau pengetahuan serta memberikan kecakapan kepada anak2.

                                                                                                    
Benyamin S Bloem :
Kognitif       ® otak
Apektif        ® hati
Psikomotor ® indera
Evaluasi sangat erat hubungannya dengan RPP
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelajaran atau materi yang diberikan guru dapat ditangkap oleh murid.Mengukur sesuatu harus menggunakan alat ukur,artinya untuk mengukur keberhasilan.
Evaluasi berfungsi :
1.      Alat ukur
2.      Pengukuran
3.      Penilaian
4.     Asesmen kinerja

Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur tinggi rendahnya penguasaan anak didik terhadap pelajaran yang telah diberikan.

Macam2 alat ukur :
1.      TPB (tes prestasi belajar )adalah alat ukur yang mampu menentukan kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.Apakah dapat dikuasai semua materi yang diberikan,atau belum.
2.      THB (tes hasil belajar )adalah alat ukur untuk menentukan kemampuan pesrta didik,setelah mengikuti pembelajaran.Materi yang diberikan,tidak hanya yang diberikan oleh guru,tetapi hal2 diluar yang diberikan tetapi sangat berhubungan.
3.      Tes Seleksi/penempatan adalah alat ukur yang digunakan untuk memilih peminat sesuai dengan sifat,program pekerjaan yang dimasuki,materinya sangat erat hubungannya dengan bidang program yang khusus.
4.     Tes Formatif adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui apakah tingkat penguasaan peserta didik sudah cukup menguasai materi atau belum.
5.      Tes Sumatif adalah tes untuk mengetahui sejauh mana taraf serap peserta didik atas bahan yang diajarkan selama ini.
6.     Tes Diagnostik adalah alat untuk mengukur factor penyebab peserta didik sukar menguasai pembelajaran tertentu
7.     Tes awal adalah tes yang diberikan sebelum pelajaran dimulai

Kelemahan-kelemahan Tes sebagai alat ukur :
1        Hampir semua tes hanya dapat mengukur hasil belajar yang mencakup kognitif dan psikomotor
2        Hasil tes sering disalahgunakan artinya bahwa hasil tes sering dianggap merupakan sesuatu hasil yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat bahwa itu merupakan hasil kemampuan siswa.
3        Dalam proses pelaksanaannya kadang-kadang timbul kecemasan

Dasar-dasar penyusunan tes
1           Tes harus dapat mengukur hasil belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
2          Butir tes harus disusun sedemikian rupa sehingga mewakili kesuluruhan materi pelajaran
3          Perangkat tes hasil belajar hendaknya mengukur keseluruhan aspek kompetensi atau aspek ranah(apektif,kognitif,psikomotor) yang diharapkan
4           Hasil tes sebaiknya digunakan untuk mempertahankan proses belajar mengajar

Setelah memahami dasar penyusunan tes,harus memahami bentuk dan penulisan soal
*      Tes uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawabannya atau pengerjaannya dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran secara naratif yang mudah dimengerti.Ciri khasnya tidak disediakan kunci jawaban
*      Kelebihan tes uraian:
v  Dapat mengukur hasil belajar yang kompleks dari unsur yang sederhana sampai yang rumit
v Tes uraian menekankan pada pengukuran kemampuan dan keterampilan mengintegrasikan kepada sesuatu yang utuh sebagai buah pikiran dari sumber informasi