Powered By Blogger

Sabtu, 30 April 2011

PROFIL DESA CIGADOG


Desa Cigadog Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut,merupakan salah satu desa yang berada di wilayah selatan kabupaten garut secara letak geografis Desa Cigadog termasuk desa pantai/terletak didataran rendah pesisir samudra fasifik,Desa Cigadog mempunyai luas wilayah 5356,37 Ha dengan batasan-batasan :
sebelah utara : Desa Kertamukti Ke. Cikelet
sebelah selatan : Samudra Indonesia/fasifik
sebelah timur : Desa Cijambe Kec. Cikelet
sebelah barat : Desa Karang Sari Kec. Pakenjeng

I. Potensi SDM

a. Jumlah penduduk sampai dengan bulan Desember 2010 :
Laki-laki : 2624 orang
Perempuan : 2702 orang
Jumlah : 5326 orang
Jumlah KK : 1872 Kepala Keluarga

b. Desa cigadog terdiri dari 4 kedusunan
1. Kedusunan Gunung Sulah terdiri dari 5Rw dan 15Rt
laki-laki : 803 orang
Perempuan : 961 orang
Jumlah :1764 orang
Jumlah KK : 534 Kepala Keluarga

2. Kedusunan Sanding terdiri dari 3Rw dan 10Rt
laki-laki : 646 orang
Perempuan : 656 orang
Jumlah :1302 orang
Jumlah KK : 465 Kepala Keluarga

3. Kedusunan Cicadas terdiri dari 2Rw dan 9Rt
laki-laki : 603 orang
Perempuan : 587 orang
Jumlah :1190 orang
Jumlah KK : 405 Kepala Keluarga

4. Kedusunan Citeureup terdiri dari 3Rw dan 7Rt
laki-laki : 646 orang
Perempuan : 656 orang
Jumlah :1302 orang
Jumlah KK : 465 Kepala Keluarga

c. Mata Pencaharian
Petani dan Nelayan : 784 orang
Pedagang/wiraswasta : 328 orang
Buruh Tani : 623 orang
PNS,ABRI,Polri : 67 orang
Pengangguran : 871 orang

d. Kemiskinan
Pra KS :749 orang
KS I : 655 orang
KS II : 470 orang

e. Perangkat Desa dan Lembaga Desa
Perangkat Desa : 10 orang
Pengurus BPD : 5 orang
Pengurus LPM : 9 orang
Pengurus PKK : 16 orang
Pengurus MUD : 3 orang
Pengurus Karang Taruna : 3 orang
Ketua Rukun Warga : 13 orang
ketua Rukun Tetangga : 41 orang

f. Sarana Pendidikan
PAUD : 2 buah
SD : 9 buah
SLTP : 1 buah

II. Potensi Sarana dan Prasarana

a. Jalan Desa
Jalan Aspal : 2,5 km
Jalan Macadam/batu : 6 km
Jalan Tanah/Setapak : 8,5 km

b. Sarana Air Bersih
Sumur Pompa : 1 unit
Sumur Gali : 540 unit
Mata Air : 13 unit
MCK : 8 unit

c. Irigasi
Panjang Saluran Skunder : 9,7 km
Panjang Saluran tersier : 3.125 km
Jumlah Pintu Sadapan : 9 buah

d. Keagamaan dan Kesehatan
Mesjid : 27 buah
Langgar : 9 buah
Puskesmas : 1 buah
Pos Yandu : 7 buah
Dokter Umum : 1 orang
Bidan Desa : 1 orang
Paramedis : 2 orang
Dukun Terlatih : 2 orang

III. Potensi Umum

Jarak Ke ibukota Kabupaten : 99 km
Lama tempu ke ibukota kabupaten : 4 jam
Sarana Angkutan : bus/elep

IV. Uraian Luas Wilayah

Sawah Irigasi : 148,5 Ha
Sawah Tadah Hujan : 82 Ha
Tegal/Ladang :1199 Ha
Pemukiman : 75 Ha
Tanah Kas Desa : 2 Ha
Lapangan : 4 Ha
Perkantoran : 0,30 Ha
Hutan Produksi : 150,37 Ha
Lain-lain : 647,20 Ha
Jumlah :5356,37 Ha

V. Tanaman Pangan
Jagung : 100 Ha
Kacang Tanah : 150 Ha
Padi Ladang : 375 Ha
Ubi Kayu : 375 Ha
Cabe : 9,37 Ha
Bawang Merah : 2 Ha

Rumah Tangga Pertanian Tanaman Pangan : 1614 KK
Kurang dari 0,5 Ha : 296 KK
Lebih dari 0,5-1,0 Ha : 294 KK
Lebih dari 1,0-up : 72 KK
Numpang Ditanah Orang Lain : 280 KK
Jumlah total rumah tangga petani : 1874 KK

Demikian sekilas Profil Desa Cigadog,,,, yang mayoritas SDM yang dibawah garis rata-rata dengan berbekal pendidikan yang sangat terbatas namun hasrat hidup yang mampu beradaptasi dengan era kemajuan jaman....

Disusun Oleh : Rahmat Siregar (Putra Daerah Asli Cigadog)

Jumat, 29 April 2011

Makalah Perencanaan Pendidikan

KATA PENGANTAR


   
Makalah ini disusun untuk membantu memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perencanaan Pendidikan ,dan juga mudah-mudahan dapat membantu para mahasiswa program strata - 1 (S.1) Parodi MPI Sekolah Tinggi Agama Islam-Muhammadiyah (STAI-M) Garut.
Dengan menggunakan kata ’’ Perencanaan’’ kami bermaksud menunjuk ’’ tabiat ’’ dalam penyusunan dan penguraian tentang perencanaan pendidikan.Perencanaan adalah merupakan strategi manusia yang dilakukan demi mencapai sesuatu yang dituju dengan sukses,mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap yang praktis.Jika ”Perencanaan” misalnya berbicara tentang pendidikan,masyarakat,hukum,sosiologi,kesusilaan dan sebagainya disitu pandangan tidak diarahkan ke sebab-sebab yang terdekat melainkan ke ’’ mengapa?, untuk apa? Bagaimana?’’,yang terakhir sepanjang Kebutuhan dan kemungkinan yang ada pada budi manusia berdasarkan kekuatannya dan berpedoman terhadap Firman Allah dalam Q.S Al-Anfal ayat 60 :
 •         •  •                    
“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

Dengan menyusun makalah yang amat sederhana ini ,kami selalu insyaf akan segala kekurangan dan kesalahan atas penyusunan makalah ini namun kami harapkan mudah-mudahan dapat membantu para mahasiswa juga memenuhi kepuasan para pembaca dan sekaligus ikut berpartisifasi dalam mencerdaskan bangsa.
Demikianlah sepatah kata sebagai Kata Pengantar dari kami tak lupa kami ucapkan kerja sama yang baik kepada siapa saja yang telah turut membantu sampai tersusunnya makalah ini,dan pula mengingat macam-macam batasan dan kekurangan-kekurangan yang tidak dapat memenuhi segala keinginan,namun kami mempunyai harapan bahwa buah pikiran yang tersusun didalamnya dapat berguna untuk menambah pengetahuan.
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah konvensional maupun masalah yang muncul yang bersifat inovatif. Perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral dari kegiatan pendidikan di negara kita. Melalui pelaksanaan perencanaan pembelajaran, para pembuat keputusan (stakeholder) dapat menentukan kegiatan penjaminan, pengendalian, dan penetapan mutu pendidikan terhadap komponen-komponen pendidikan. Hasil yang diperoleh melalui Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan rujukan bagi perbaikan dan pengembangan pendidikan di Indonesia.
Guru sebagai salah satu pelaksana Perencanaan (planner) pembelajaran dan evaluasi (evaluator) pembelajaran terhadap peserta didik (evaluan) di tingkat satuan pendidikan memikul tanggung jawab yang cukup besar bagi peningkatan pendidikan di Indonesia. Sebagai agen pembelajaran, guru mempunyai peran strategis dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
B. Definisi Perencanaan
Perencanaan (overplanning) merupakan suatu proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai tujuan. Bahkan para ahli mendefinisikan tentang perencanaan yang beragam namun intinnya sama,diantaranya :
a. “ Perencanaan adalah suatu proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang absah dan bernilai ”.

( Roger A.Kauntman )
b. “ secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran ”.
( Ibrahim 1993 )
c. “ Perencanaan adalah awal dari semua proses yang nasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran “.
( Banghart dan Trull )
d. “ Perencanaan pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah proses belajar mengajar sehingga diperlukan perencanaan pembelajaran “.
( Toeti Soekanto 1993 )
e. “ perencanaan sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu “.
( Bintoro Tjokrominoto )
f. “ Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu “.
( Pramuji Atmosudirdjo )
g. “ Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya “.
( S.P Siagiaan )
h. “ Perencanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang dalam rangka mencapai sasaran tertentu “.
( Y. D i o r )
Dari pengertian secara terminologis di atas dapat ditegaskan bahwa perencanaan pembelajaran adalah merupakan proses kegiatan-kegiatan berupa pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya yang semuanya itu diselidiki, dipikirkan dan dilakukan secara mendalam dan sunguh-sunguh sehingga mencapai “ hakikat’’ dan “ tujuan yang telah dikehendaki” yang berguna untuk bisa dievaluasi atas hasil pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan (continous).
C. Tujuan,Fungsi dan Proses Perencanaan
1. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Setiap perencanaan tentu mempunyai tujuan tertentu, begitu pula halnya perencanaan pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran secara ideal, tujuan proses pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat serta perlengkapan pembelajaran,menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.
Berdasakan uraian di atas, secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru serta mengarhkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Sedangkan fungsi-fungsi dari perencanaan adalah :
a. Mengorganisasikan dan mengkondisikan kebutuhan siswa secara sefesifik
b. Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai
c. Membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.
3. Proses Perencanaan Pembelajaran
Menurut Makean dalam Oemar Hamahk 1980,proses pembelajaran terbagi kedalam 3 bagian yaitu :
a.Perencanaan Jangka Panjang (Long Range Planning), perencanaan ini bermaksud mengembangkan dan memelihara perspektif yang berkenaan dengan konsepsi secara menyeluruh tentang pembelajaran yang akan diberikan.
b. Perencanaan Jangka Pendek (Short Range Planning), perencanaan ini bermaksud ditekankan harus fleksibel dan adaptif dan terarah pada kegiatan pembelajaran harian dalam kelas.
c. Untuk Pelajaran (Lesson Unite) yang dikenal dengan satuan pelajaran. Dalam perencanaan ini hendaknya siswa diberikan kesempatan memberikan kontribusinya terhadap perencanaan.
Selanjutnya proses-proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan perencanaan.
2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang.
4. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan.
5. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.
D. Teori dan Konsep Perencanaan
Menurut Hudson dalam Tenner(1981) teori perencanaan meliputi :
a. Teori Sinotik
Langkah – langkah dalam perencanaan ini meliputi pengadaan masalah mengestimasi ruang lingkup masalah, mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian, menginvestigasi masalah, memprediksi masalah, mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.
b. Teori Incermental
Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya bersifat desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang.
c. Teori Transaktif
Menekan pada hakikat individu yang menjungjung tinggi kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi.
d. Teori Advokasi
Menekankan hal-hal yang bersifat umum perbedaan individu diabaikan berdasar
Pada argumentasi logis rasional dan dapat memepertahankan dalam argumentasi serta bukan pada pengalaman empiris atau penelitian.
e. Teori Radial
Menekankan pada lembaga local untuk melakukan perencanaan sendiri agar lebih cepat memenuhui kebutuhan local.
f. Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga complementary planning process.
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN

A. Pentingnya Perumusan Masalah Dalam Perencanaan Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci utama dalam segala hal pembangunan di masa depan. Pendidikan menjadi suatu kekuatan sehingga negara tersebut tetap eksis. Bahkan bagi negara-negara ketiga sektor pendidikan menjadi langkah paling sakral dalam pembangunan, karena mau tidak mau semua harus mampu berkompetisi dalam mengahadapi persaingan global yang semakin ketat. Dengan demikian pengaturan pelaksanaan perencanaan pendidikan yang menyeluruh akan memberikan gambaran mengenai kompetensi bangsa di masa yang akan datang.
Untuk mengetahui keberhasilan program pendidikan, pemerintah melakukan evaluasi secara komprehensif untuk menilai, memantau, mengarahkan, dan mengatur pelaksanaan pendidikan yang terencana.
Dengan dituntutnya akan kebutuhan yang comprehensive maka penyususnan perencanaan pendidikan pertama-tama memperhatiakan rumusan masalah yang jelas,situasi awal pada sebagian besar perencanaan pendidikan dipenuhi ketidak pastian. Mengenai kemamapuan perencanaan untuk memecahkan masalah yang harus diselesaikan, para perencana pendidikan itu sendiri sering berbeda pendapat dalam masalah-maslah tersebut sehingga upaya yang dilakukan dapat dianggap suatu ketidak pastian..
Tugas utama pendidikan adalah merumuskan pemecahan terhadap masalah berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang sering kali berseragam. Apa yang dibutuhkan adalah perumusan singkat mengenai masalah yang mendefinisikan tugas-tugas pendidikan dan seperangkat pemecahannya melalui perencanaan pada akhirnya,tugas dan masalah tersebut didefinisikan dengan mengacu kepada filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah- masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Menurut Seyala (2003) ada beberapa prinsip perencanaan pembelajaran, yaitu:
1) Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru,kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
2) Membantasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil maksimal melalui proses penentuan target pembelajaran.
3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang pentinguntuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
C. Jenis Perencanaan Pendidikan
Dibawah ini jenis-jenis perencanaan pendidikan, yaitu ;
1. Perencanaan pendidikan adaptif
2. Perencanaan pendidikan kontingensi
3. Perencanaan pendidikan kompulsif
4. Perencanaan pendidikan manipulatif
5. Perencanaan pendidikan indikatif
6. Perencanaan pendidikan incremental (bertahap)
7. Perencanaan pendidikan otonomi
8. Perencanaan pendidikan ameliartif (perbaikan/pemulihan)
9. Perencanaan pendidikan normatif
10. Perencanaan pendidikan fungsional
11. Pemprogram pendidikan
D. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang
ada didalam pembelajaran. Unsur atau komponen yang dimaksud adalah tujuan, bahan ajar atau materi, strategi atau metode dan penilaian atau evaluasi.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan penjabaran dari tujuan-tujuan yang ada diatasnya, yaitu tujuan bidang stady, tujuan satuan pendidikan dan tujuan pendidikan nasional.
2. Materi Pembelajaran
Materi pelajaran merupakan isi atau bahan,yang dipelajari siswa harus direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam pembelajaran yang harus diprioritaskan adalah aktifitas siswa.
4. Evaluasi
Evaluasi belajar yang harus dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran meliputi evaluasi awal pembelajaran,evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi akhir pembelajaran.
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih bersipat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersipat kualitatif. Namun secara umum orang mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktivitas mengukur sudah termasuk di dalamnya. Dan tak mungkin melakukan penilaian tanpa didahului oleh kegiatan pengukuran (Arikunto, 1989). Pengukuran dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes terhadap standar yang telah ditetapkan. Perbandingan yang diperoleh kemudian dikualitatifkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan salah satunya dengan cara diberikan tes kepada siswa. Terlihat di sana bahwa acuan tes adalah tujuan pembelajaran. Evaluasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Dia adalah salah satu alat untuk menentukan apakah suatu pembelajaran telah berhasil atau tidak.
Fungsi Evaluasi dalam proses pembelajaran terdapat tiga fungsi evaluasi. Tagliante (1996) menyebutnya “Trois grands foncion de l’evaluation”. Tiga fungsi tersebut adalah fungsi pronostik, fungsi diagnostik, dan fungsi sertifikasi.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah mempelajari rumusan-rumusan di atas dapat disimpulkan
bahwa :
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal dan rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan bersama dalam jangka waktu tertentu.

Rabu, 27 April 2011

Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam

Pada dasarnya manusia itu sama diciptakan Allah dari tanah namun apakah kita telah sejauh mana membaca ayat-ayat Allah,mari kita mengenal lebih dekat akan diri kita dengan cara pandang secara islami.... dan sebelumnya kami mohon ma'af karena dengan keterbatasan segalanya dalam penyajian ini mungkin kurang puas bagi para pembaca,,, namun besar harapan kami mudah-mudahan memberi motifasi untuk kita semua dalam mengingat Allah dan beriman kepada-NYA.

A. Hakikat dan asal penciptaan manusia


1. Q.S. As Sajadh ayat 7 – 9

7. Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
8. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
9. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagikamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

2. Q.S. Al Hijr ayat 28 – 29

28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].

[796] dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

3. Q.S. Ath Thaariq ayat 6 – 7

6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

4. Q.S. Yaasiin ayat 77

77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

5. Q.S. Az Zumar ayat 6

6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?

[1306] tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.


6. Q.S. As Sajdh ayat 12-14

12. Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami Telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang yakin."
13. Dan kalau kami menghendaki niscaya kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi Telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama."
14. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini.Sesungguhnya kami Telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yan selalu kamu kerjakan.

B. Manusia sebagai makhluk yang dimuliakan

1. Q.S. Al Israa ayat 70

70. Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan dilautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.

[862] Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di lautan
untuk memperoleh penghidupan.

2. Q.S. Al Hajj ayat 65

65. Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. dan dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi,melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

3. Q.S. Az Zukhruf ayat 13

13. Supaya kamu duduk di atas punggungnya Kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu Telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua Ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

C. Manusia sebagai makhluk yang dapat membedakan dan memilih

1. Q.S. Asy Syam ayat 4 -7

4. Dan malam apabila menutupinya[1579],
5. Dan langit serta pembinaannya,
6. Dan bumi serta penghamparannya,
7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

[1579] Maksudnya: malam-malam yang gelap.

D. Kemuliaan dan kelebihan manusia

1. Q.S. Al Alaq ayat 3 – 5

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

2. Q.S. Al Baqarah ayat 31 – 32
31. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau
ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."

[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti
Hakim.

3. Q.S. An Nahl ayat 78

78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

4. Al A’raaf ayat 179

179. Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

5. Q.S. Al Balad ayat 8 – 9

8. Bukankah kami Telah memberikan kepadanya dua buah mata,
9. Lidah dan dua buah bibir.

6. Q.S. Faathir ayat 1 – 4

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
1.Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, Maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah Maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2.Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain Dia; Maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
3.Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan) Maka sungguh Telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. dan Hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.

7. Q.S. Al Baqarah ayat 129

129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah(As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

8. Q.S. Al An’am ayat 50

50. Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula)Aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) Aku mengatakan kepadamu bahwa Aku seorang malaikat.Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
E.Tanggung jawab manusia dan balasannya

1. Q.S. Al Ahzab ayat 72

72. Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

[1233] yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.

2. Q.S. Al Zalzalah ayat 7 – 8

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

3. Q.S. Al Israa’ayat 36

36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Kesimpulan

A. Hakikat dan asal penciptaan manusia

Telah tercantum dalam ayat-ayat Al-Quran yaitu sebagaimana yang tertera di atas bahwa kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Khaliqnya,harus senan tiasa bersyukur akan karunia yang telah kita peroleh,di sini betapa mulianya kita sebagai manusia yang telah diciptakan oleh sang Khaliq dengan kelebihan yang kita peroleh.Dan ayat-ayat di atas menunjukan akan ke Agungan sang Maha Pencipta yang mana telah menciptakan makhluknya dari berbagai proses yang tidak mungkin akan mampu kita pikirkan.
Dan diterangkan bahwa manusia itu diciptakan sebaik-baiknya dari tanah dan menciptakan keturunannya dari setitik air hina ( mani ),dan disempurnakan dengan memasukan ruh disaat kita itu berada di tiga alam kegelapan yaitu alam yang mana kita berada di dalam perut,dalam rahim dan selaput anak dalam rahim,betapa mulianya kita diciptakan oleh Allah yang mana jangan kan sesama manusia Malaikatpun diperintahkan untuk sujud kepada kita artian sujud disini sujud sebagai tanda penghormatan bukan sujud menyembah.Namun dengan demikian walaupun hal itu kita ketahui tetapi diterangkan pula yang mana tercantum dalam ayat-ayat diatas,walaupun kita itu diciptakan dari setitik air yang hina tapi kita itu salah satu makhluk-NYA yang tidak tahu akan rasa berterimakasih karena kita itu adalah sebagai pembangkang dan pengumpul dosa.Dan tidak pernah kita sadari bahwa dosa-dosa kita itu merupakan salah satu perbuatan yang tidak pernah kita sadari tapi apabila nanti di alam pembalasan maka kita itu akan mengakui dan merasakan bahwa kita itu penuh dengan dosa dan kita pun akan memohon ampunan akan dosa-dosa tersebut sampai-sampai kita itu memohon kembali untuk di kebumikan lagi dan berkata akan menjalankan segala yang diperintah-NYA karena sesungguhnya kami ini orang yang beriman.Namun apapun yang kita permohonkan kepada-NYA tidak ada satupun yang akan dikabulkan karena kita sendiri yang telah dengan sengaja melupakan-NYA dan kita itu yang akan merasakan siksaanya yang abadi.Kita disini menerangkan bagi orang-orang yang penuh dosa dan berbahagialah bagi orang yang berpegang teguh akan ke Imanan dan ke Taqwaan kepada-NYa.

B. Manusia sebagai makhluk yang di muliakan

Maha suci Allah atas segalanya,dan sesungguhya Allah itu maha pengasih dan maha penyayang. Dengan segala ke hendak-NYA kita sebagai makhluk-NYA sungguh sangat beruntung karena diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain, yang Allah ciptakan. Akal ,naluri dan budi pekerti merupakan salah satu cirri kesempurnaan yang dimiliki, dan segala ke “mudahan”yang Allah berikan merupakan anugerah yang kita miliki dan merupakan ke muliaan yang diberikan-NYA.
Pirman Allah dalam ayat-ayat di atas menerangkan bahwa keturunan Adam diberikan kemudahan dalam pengangkutan baik di daratan maupun di lautan,yang maksudnya kita sebagai manusia di berikan berbagai kemudahan- kemudahan dalam mencari rezeki untuk menapkahi hidup ini dan sebagai bekal untuk ibadat kepada-NYA. Mawas diri, merupakan hal yang sangat tepat bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini,dalam artian kita itu diwajibkan Bersujud dan Bersyukur kepada-NYA atas segala yang kita peroleh,karena apapun yang kita peroleh dan kita nikmati merupakan atas segala kehendak-NYA.

C. Manusia sebai makhluk yang dapat membedakan dan memilih

Dengan segala kelebihan yang kita miliki,manusia adalah makhluk yang diciptakan lebih sempurna. Kita harus dapat membedakan antara makhluk dan khaliq nya, dalam ayat di atas diterangkan bahwa manusia sebagai makhluk yang dapat membedakan dan memilih. Mungkin secara sepesifiknya kita itu harus dapat membedakan dan memilih antara hak dan kewajiban,halal dan haram,baik dan buruk dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini.
Dalam ke adaan apapun dan dimanapun kita itu dituntut untuk mensyukuri dan ber ibadat kepada-NYA,karena kita itu merupakan makhluk-NYA yang dapat membedakan dan memilih,dengan adanya siang dan malam,bumi dan langit,jiwa dan raga itu merupakan tanda-tanda kebesaran-NYA yang harus kita pikirkan lebih dalam,dan harus membuahkan hasil pemikiran yang dapat “membedakan dan memilih”dari segala apapun yang kita lakukan.

D. Kemuliaan dan kelebihan manusia

Manusia diciptakan-NYA secara sempurna dan di beri kelebihan dengan atas segala kehendak-NYA. Segala apa yang diterima oleh manusia merupakan suatu anugerah yang tidak terhingga namun sebaliknya walaupun hal itu kita terima tapi pada umumnya manusia melupakan akan hal tersebut. Dengan berbagai alasan yang dikedepankan dan seolah-olah tidak mau mengakui dan tidak mau menerima dan merasa berdiri sendiri tidak tergantung kepada-NYA. Sesungguhnya Allah itu Maha Segalanya,manusia di lahirkan kedunia ini melalui rahim ibunya dengan penuh ke tidak tahuan namun atas kehendak-NYA sebagai Khaliq yang maha pemurah dan penyayang dan yang maha mengajar menjadikan makhluknya penuh dengan ketahuan dan kepintaran,namun celaka lah bagi makhluk-NYA yang tidak mensyukuri akan apa-apa yang telah diterimanya. Tanpa kita sadari bahwa segala nikmat yang kita miliki ini seolah-olah hanya kebetulan tetapi kalau kita sadari bahwa nikmat ini sesungguhnya anugerah-NYA,dari mulai mata,telinga,bibir,lidah,tangan,kaki.dsb...
Namun dalam hal ini apa-apa yang kita miliki itu pada umumnya kurang digunakan terhadap jalan yang di ridhoinya maka celakalah orang-orang yang tidak memanfaatkan atas segalanya itu dan Allah akan membalas terhadap orang-orang yang demikian dengan menyediakan suatu tempat atas orang-orang tersebut yaitu neraka jahanam.
Sesungguhnya manusia yang tidak memanfaatkan dan tidak mensyukuri atas segala nikmat-NYA dan mendustakan-NYA maka orang tersebut juga telah mendustakan Rasunya. Namaun dalam hal demikian manusia itu penuh ke egoan dan tidak mengakui akan hal tersebut,dan kalau kita sadari bahwa sesungguhnya tidak ada pencipta yang lain yang memberikan kenikmatan di muka bumi ini selain Allah. Dengan demikian sebagai makhluk-NYA kita diwajibkan memegang teguh akan ke imanan kepada-NYA.
Dengan segala nikmat-NYA manusia diberi kebebasan untuk memilih dari apa yang diketahuinya namun untuk hal yang lain maka akan diperhitungkan-NYA karena Allah telah menjelaskan dan member peringatan kepada seluruh umat-NYA bahwa setiap perbuatan pasti ada pembalasan-NYA.

E. Tanggung jawab manusia dan balasanya

Ayat di atas menerangkan bahwa manusia adalah pemegang amant-NYA,namun dalam memegang amant tersebut tergantung yang menjalaninya. Karena sesungguhnya Allah akan memperhitungkan apaun yang diperbuatnya,dan sekecil apapun perbuatan tersebut baik perbuatan yang di ridhoinya ataupun tidak maka Allah akan memperhitungkanya.
Dan sebagai umat-NYA kita dilarang untuk mengerjakan segala Sesutu yang tidak kita ketahui,yaitu jangan mengerjakan sesuatu yang tidak ketahui sumber hukumnya karena sesungguhnya apapun yang kita lakukan akan di minta pertanggung jawaban.
Janji Allah dalam surat di atas menerangkan bahwa setiap perbuatan sekecil apapun pasti diminta pertanggung jawaban dan akan dibalas sesuai yang kita perbuat,dan firman-NYA kita itu jangan melakukan segala sesuatu yang tidak kita ketahui karena sesungguhnya orang yang mengikuti ( taklid ) dan tidak mempunyai dasar hukumnya maka celakalah bagi orang tersebut karena tidak mempunyai keyakinan yang tentu bagi dirinya. Dan setiap anggota tubuh yang kita miliki akan di pinta pertanggung jawaban dari segala apa yang diperbutnya.

Demikianlah kesimpulan yang kami susun mohon maklum apabila kurang memuaskan karena Sesungguhya segala sesatu yang benar semata-mata kehendak-NYa,dan untuk kesalahanya semata-mata kehendak kami sebagai penyusun.

Minggu, 24 April 2011

Makalah Filsafat Umum

BAB I
PENDAHULUAN
Bismillahirohmanirrohim
Makalah ini disusun untuk membantu memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Umum,dan juga mudah-mudahan dapat membantu para mahasiswa program strata-1 (S.1) Parodi MPI Sekolah Tinggi Agama Islam-Muhammadiyah (STAI-M) Garut.
Dengan menggunakan kata ’’ Filsafat’’ kami bermaksud menunjuk ’’ tabiat ’’ dalam penyusunan dan penguraian tentang filsafat umum.Filsafat adalah pikiran manusia yang radikal artinya yang dengan mengesampingkan pendirian –pendirian dan pendapat-pendapat yang diterima saja,mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap yang praktis.Jika filsfat misalnya berbicara tentang masyarakat,hukum,sosiologi,kesusilaan dan sebagainya disitu pandangan tidak diarahkan ke sebab-sebab yang terdekat melainkan ke ’’mengapa,? untuk apa,? Bagaimana?’’,yang terakhir sepanjang kemungkinan yang ada pada budi manusia berdasarkan kekuatannya.
Denganmenyusun makalah yang amat sederhana ini ,kami selalu insyaf akan segala kekurangan dan kesalahan atas penyusunan makalah ini namun kami harapkan mudah-mudahan dapat membantu para mahasiswa juga memenuhi kepuasan para pembaca dan sekaligus ikut berpartisifasi dalam mencerdaskan bangsa.
Demikianlah sepatah kata sebagai Pendahuluan dari kami tak lupa kami ucapkan kerja sama yang baik kepada siapa saja yang telah turut membantu sampai tersusunnya makalah ini,dan pula mengingat macam-macam batasan dan kekurangan-kekurangan yang tidak dapat memenuhi segala keinginan,namun kami mempunyai harapan bahwa buah pikiran yang tersusun didalamnya dapat berguna untuk menambah pengetahuan.

BAB II
APA ARTI FILSAFAT ITU ?
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani : ’’Philosopia’’.Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa,seperti:’’Philosopie’’dalam kebudayaan bangsa Jerman,Belanda dan Perancis.’’Philosopy’’ dalam bahasa Inggris,dan’’Falsafah’’ dalam bahasa Arab.
Para filsuf memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat,namun batasan yang berbeda-beda itu tidak mendasar.Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi.
Secara etimologi,istilah filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosopia asal kata dari philen : cinta dan sophia: kebijaksanaan jadi bias dipahami bahwa filsafat berarti ’’cinta kebijaksanaan’’.Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan,pencinta kebijaksanaan dalam arti ’’ hakikat ’’.
Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam,para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.
Berikut ini disajikan beberapa pengertian filsafat menurut beberapa para ahli
a. Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli )
Plato (427 SM-347 SM )
b.Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang di dalamnya mengandung ilmu-ilmu metafisika,logika,retorika,etika,ekonomi,politik dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda )
Aristoteles ( 384 SM-322 SM )
c.Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha untuk mencapainya
Marcus Tullius Cicero ( 106 SM-43 SM )
d.Filsafat adalah ilmu poko dan pangkal segala pengetahuan
Immanuel Kant ( 1724-1804 )
e.Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Al-Farabi ( meninggal 950 M )
f.Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal artinya mulai dari radiksnya suatu gejala,dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan,dan dengan pejajakan yang radikal itu.Filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Prof.Dr.Fuad Hasan ( guru besar psikologi UI )
g.Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan ,alam semesta dan manusia,sehinga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagai mana hakiakatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagai mana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Drs.H.Hasbullah Bakry
h.Filsafat adalah Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu,yakni ilmu umum yang jadi dasar segala ilmu.Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mancari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Johann Gotlich Fickte ( 1762-1814 )
i.Filsafat adalah ’’sebagai ilmu dari semua seni’’ (the mother of oll the arts ) ia juga mendefinisikan sebagai ’’arts vitae’’ ( seni kehidupan )
Cicerro ( 106-43 SM )
j.Filsafat adalah Grunwissenschat ( ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama,yang memikul sekaliannya.
Paul Nartorp (1854-1924 )
k.Filsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran tentang segala sesuatu yang dimasalahkan dengan berpikir radikal,statistik dan universal.
Sidi Gazalba
l.1~Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis.2~Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.3~Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
Harold H.Titus (1979 )
m.Filsafat adalah pemusatan pikiran sehinga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu di alaminya kesungguhan.
Prof. Mr .Muhamad Yamin
n.Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh,yakni secara kritis,sistematis,fundamentalis,universal,integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan dan kearifan atau kebenaran yang sejati ).
Prof. Dr.Ismaun, M.Pd
o.Filsafat adalah suatu yang berada ditengah-tengah antara teologi dan sains.
Bertrand Russel
p.Filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh pandangan demi pandangan hidup untuk memuaskan hidup.
Hadiwiyono
q.Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sunguh-sunguh tentang hakikat kebenaran sesuatu.
Hamdani
r.Filsafat adalah berpikir menurut aturan ( logika ) yang sedalam-dalamnya sampai kedalam persoalan.
Nasution dan Jalalludin
Dari pengertian secara terminologis di atas dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sunguh-sunguh serta radikal sehingga mencapai ‘’hakikat’’.

BAB III
MENGAPA FILSAFAT ITU ADA ?
Semboyan mengatakan “Semua Manusia Adalah Filsuf ’’ artinya semua manusia berpikir akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah ’’ filsuf ’’ dan tidak semua hasil pemikiran itu ’’filsafat’’.
Hasil berpikir bisa dikatakan filsafat apabila sesuai dengan ciri-ciri berpikir secara filsafat
Ciri-ciri berpikir filsafat yaitu :
1.tingkat haqiki
2.universal
3.konseptual
4.sistematik
5.komperhensif
6.bebas (tidak terikat)
7.konsisten
Untuk keberadaan tentang filsafat selain semboyan di atas,perubahan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuan merupakan paktor yang utama untuk lahirnya pemikiran –pemikiran filsafat.
Berikut ini disajikan hasil-hasil pemikiran secara filsafat yang merupakan pembuktian lahirnya ’’ filsafat ’’ yaitu:
a.Matahari berada di pusat jagat raya dan bahwa bumi mempunyai dua macam gerak yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari.
Copernicus ( 1473-1543 )
tokoh gereja ortodoks )
b.Jagat raya berpusat pada matahari.Jaman ini ditemukan tiga macam hukum gerak 1.planet bergerak dengan membuat lingkaran bulat-panjang dengan matahari salah satu titik api atau fokusnya. 2.garis yang menghubungkan pusat planet dengan matahari dalam waktu yang sama akan membentuk bidang yang sama. 3.kuadrat periode planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga dari rata-rata jaraknya dari matahari.
Johannes Keppler (1571-1630 )
c.Es ’’ruft widererwarten und gar widerwillen ( suara itu seakan-akan berupa seruan yang datang memaksa untuk didengarkan )
Martin Heidegger
d.Der ruf kommt a us mir und doch uber mich ( suara itu datang dari diriku akan tetapi diatas diriku )
Tubingen ( 1949 )
e.Seluruh alam semesta ini berevolusi kearah kehancuran
Anaximandros
f.Menyesal yang betul-betul tidak dapat diterangkan kecuali jika manusia merasa berhadapan dengan Tuhan.
Max Scheler
g.Jika orang memandang betul-betul maka seluruh realitas dan manusia itu sendiri adalah amorph,artinya tanpa aturan,tanpa ketentuan,tanpa warna,tanpa rupa.
Jean Paul Sartre (1905 )
h.persona itu terbina dalam dan dengan hidup bersama dengan orang-orang lain Dengan sendirinya persona itu selalu berkiblat pada sesama manusia.
Romano Guardini
i.Ein wesen der moglichkeit ( makhluk penuh dengan macam-macam kemungkinan,berbagai macam bakat-bakakat)
Martin Heidegger
j.Manusia dilahirkan ’’merdeka’’ tetapi dimana-mana ia ’’ dibelenggu ’’
Jean Jacques Rousseau ( XVIII )
k.Makhluk-makhluk itu merupakan ’’ gestollte liebe’’ titisan kasih Illahi,tetesan kasih Tuhan yang terujud.
Max Scheler
Dan masih banyak lagi hasil-hasil pemikiran filsafat yang lain,namun dalam hal ini kami lebih ke ‘’ mengapa filsafat itu ada’’.
Dengan adanya perubahan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan merupakan hal poko yang mendorong manusia untuk lebih rasa ingin tahu,meyakini dan pembuktian maka terlahirlah hasil-hasil pemikiran secara filsafat.
Masa-masa perubahan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuan,yaitu:
1. Jaman Pra Yunani Kuno ( 15 – 7 SM )
2.Jaman Yunani Kuno ( 7 – 2 SM
3.Jaman Pertengahan ( 2- 14 M )
4.Jaman Renaisanse ( 14 – 17 M )
5.Jaman Moderen ( 17 – 19 M )
6.Jaman Sekarang ( abad ke-XX sampai sekarang…)
Dalam kurun masa-masa tersebut melahierkan Filsuf-filsuf yang sangat terkenal,di antaranya yaitu :
1.Xeno Panes
2.Anaxagaros
3.Thaless
4.Phytagoras
5.Shockrates
6.Demockritus
7.Plato
8.Arisstotel
Dan masih banyak yang lainnya,….
Skunder ( dosen pembing-bing )

BAB IV
UNTUK APA FILSAFAT ITU ?
Filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta,maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah control,dan tujuan seni adalah kreatifitas,kesempurnaan,bentuk ke indahan,komunikasi dan ekspresi,maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan ( understanding and wisdom )
Harold H.Titus
Ilmu mamberikan pengetahuan dan filsafat memberikan hikmah.Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib akan kebenaran.
Dr.Oemar A.Hoesin
Filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati sekalipun menghadapi maut.
S.Takdir Alisyahbana
Dalam tujuannya yang tunggal yaitu ’’kebenaran’’ itulah letaknya kebesaran,kemuliaan malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain.Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya.Bagi manusia,berfilsafat itu ber arti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya,senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab,yakni tanggug jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya,baik Tuhan,alam,atau pun kebenaran.
Tugas filsafat bukanlah hanya mencerminkan semangat masa ketika kita hidup,melainkan membimbingnya maju.Fungsi filsafat adalah kreatif,menetapkan nilai,menetapkan tujuan menentukan arah dan menuntun kepada jalan baru.Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia baru,mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan ‘nation’,ras,dan keyakinan ke agamaan mengabdi kepada cinta mulia kemanusiaan.Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal,baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.
Radhakrisnan (History of Philosophy )
Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual.Filsafat dapat mendukung kepercayaan ke agamaan seseorang,asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi para ilmiah yang usang,yang sempit dan yang dogmatis.Urusa ( concerns ) utama agama ialah harmoni,pengaturan,ikatan,pengabdian,perdamaian,kejujuran,pembebasan dan Tuhan.
’’Maka filsafat tidak hanya cukup diketahui tetapi harus di praktekan dalam hidup sehari H.De Vos
Orang-orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pegetahuan,yang dibutuhkan untuk hidup secara baik.Filsafat harus mengajar manusia bagaimana ia harus hidup secara baik.Filsafat harus mengajar manusia,bagai mana ia harus hidupagar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu,baik didalam logika(kebenaran berpikir),etika(berprilaku),maupun metafisik(hakikat keaslian)

BAB V
BAGAI MANA FILSAFAT ITU ?
Karena sangat luasnya lapangan ilmu filsafat ,maka menjadi sukar pula orang mempelajarinya ,dari mana hendak di mulai dan bagaimana cara membahasnya agar orang yang mempelajarinya segera mengetahuinya.
Pada zaman modern ini pada umumnya orang telah sepakat untuk mempelajari ilmu filsafat itu dengan dua cara,yaitu dengan mempelajari sejarah perkembangan sejak dahulu kala hingga sekarang (metode historis),dan dengan cara mempelajari isi atau lapangan pembahasannya yang diatur dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis).Dalam metode historis orang mempelajari perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala hingga sekarang.Di sini dikemukakan riwayat hidup tokoh-tokoh filsafat di segala masa, bagaimana timbulnya aliran filsafatnya tentang logika,tentang meta fisika,tentang etika dan tentang ke agamaan.Seperti juga pembicaraan zaman purba di lakukan secara berurutan (kronologis ) menurut waktu masing-masing.Dalam metode sistematis orang membahas langsung isi persoalan ilmu filsafat itu dengan tidak mementingkan urutan zaman perjuangannya masing-masing. Orang membagi persoalan ilmu filsafat itu dalam bidang-bidang yang tertentu. Misalnya dalam bidang logika dipersoalkan mana yang benar dan mana yang salah menurut pertimbangan akal.,bagai mana cara berpikir yang benar dan mana yang salah.Kemudian dalam bidang etika dipersoalkan manakah yang baik dan manakah yang buruk dalam perbuatan manusia.Disini tidak dibicarakan persoalan-persoalan logika atau metafisika.Dalm metode sistematis ini para filsuf kita konfrontasikan satu sama lain dalam bidang-bidang tertentu.Misalnya dalam bidang etika kita konfrontasikan saja pendapat-pendapat para filsuf zaman klasik (Plato dan Aristoteles) dengan pendapat filsuf zaman pertengahan (Al-Farabi atau Thimas Aquinas) dan pendapat filsuf zaman aufklarung (Kant dan lain-lain )dengan pendapat filsuf dewasa ini (Jaspers dan Marcel ) dengan tidak usah mempersoalkan tertib periodasi masing-masing.Begitu juga dalam soal-soal logika,metafisika,dll
Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus.Akan tetapi,dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya,filsafat.Mula-mla matematika dan fisika melepaskan diri kemudian di ikuti oleh ilmu-ilmu lain.Adapun psikologi pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan dibeberapa insitut psikologi masih terpaut dengan filsafat.
Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus ternyata ia tidak mati,tetapi hidup dengan corak baru sebagai ilmu istimewa yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.Yang menjadi pertanyaan ialah apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini ? persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat.
Menurut Aristoteles,mengadakan pembagian secara kongkrit dan sistematis menjadi empat cabang,yaitu:
a ~ Logika,ilmu ini sebagai ilmu pendahulu bagi filsafat
b ~ Filsafat teoritis,cabang ini mencakup :
“ ilmu fisika mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,’’ ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya,’’ ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Ini lah yang paling utama dari filsafat.
c ~ Filsafat praktis, cabang ini mencakup :
’’ ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan kebahagian dalam hidup perseorang
’’ ilmu ekonomi,yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran didalam Negara.
d ~ Filsafat poetika (kesenian)
Pembagian Aristoteles ini merupakan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur.Ajaran Aristoteles sendiri terutama ilmu logika hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.
Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli yang lainnya kita melihat lebih banyak persamaan dari pada perbedaan. Dari pandangan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam corak yang baru ini mempunyai beberapa cabang,yaitu: metafisika,logika,etika,estetika,epistemologi,dan filsafat-filsafat ykhusus yang lainnya.
1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada dibalik fisika,hakikat yang bersifat transenden,diluar jangkauan pengalaman manusia
2. Logika : filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
3. Etika : filsafat tentang prilaku yang baik dan yang buruk.
4. Estetika : filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek.
5. Epistemologi : filsafat tentang ilmu pengetahuan.
6. Filsafat-filsafat khusus lainnya : filsafat agama,filsafat manusia,filsafat hukum,filsafat sejarah,filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah mempelajari rumusan-runusan di atas dapat disimpulkan
bahwa :
* Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah- masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
* Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sitematis hakikat sarwa yang ada, yaitu:
‘’’ hakikat Tuhan,
‘’’ hakikat alam semesta dan
‘’’ hakikat manusia
Serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut ,pelu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.

RESUME PENGEMBANGAN KURIKULUM

TUGAS RESUME BUKU ASAS-ASAS KURIKULUM
(Prof. Dr. S. Nasution, M.A)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UTS mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pembingbing
Rosid Sutardi, S.Pd,MM

Disusun Oleh:
Nama : Rahmat Siregar
Semester : VI (enam)
Parodi : MPI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH- GARUT 2011

BAB I
PENGERTIAN DAN ASAS-ASAS
KURIKULUM

Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai peganggan guna mencapai tujuan pendidikan. Berbagai tafsiran tentang kurikulum dapat kita tinjau dari segi lain, sehingga diperoleh penggolongan sebagai berikut:
• Kurikulum dapat dilihat sebagai produk
• Kurikulum dapat dilihat sebagai program
• Kurikulum dapat dilihat sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa
• Kurikulum sebagai pengalaman siswa
Asas-asas yang mendasari kurkulum antara lain:
• Asas fisiologis, yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara
• Asas psikologis, yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum
• Asas sosiologis, yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, dll
• Asas organisatoris, yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan
Kurikulum senantiasa harus diubah karena perubahan masyarakat akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan kurikulum berjalan continue kalau tidak mau ketinggalan zaman. Karena adanya macam-macam definisi, guru harus menentukan tafsirannya sendiri. Pilihannya tersebut akan mempengaruhi konsepsinya tentang tugasnya sebagai pendidik. Guru dapat menganut kurikulum tradisional dan progresif. Kurikulum tradisional menerima kenyataan dalam masyarakat sebagaimana adanya, sedangkan kurikulum progresif berusaha untuk mengubah lingkungan untuk membentuk dunia yang lebih baik.

BAB II
ASAS-ASAS FILOSOFIS

Definisi filsafat ada bermacam-macam, antara lain: filsafat adalah cara berfikir yang sedalam-dalamnya, yaitu sampai akarnya tentang hakikat sesuatu; filsafat ilmu adalah ilmu yang mencari kebenaran sampai akar-akarnya jadi suatu kegiatan intelektual; filsafat ilmu adalah sesuatu yang menunjukkan suatu sistem yang dapat menentukana arah hidup dan serta menggambarkan nilai-nilai apa yang paling dihargai dalam hidup seseorang. Aliran filsafat yang mendasari pengembangan kurikulum , yaitu :
a. Aliran Perennialisme yang bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual anak melalui pengetahuan yang abadi, universal, dan absolut. Kurikulum dalam pandangan aliran filsafat ini memberi persiapan yang sangat matang bagi kelanjutan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Aliran Idealisme, yang berpendapat bahwa kebenaran itu berasal dari Tuhan yang diterima melalui wahyu. Filsafat ini biasanya diterapkan pada sekolah-sekolah yang berorientasi religius tapi pendidikan intelektual juga diutamakan dengan menganut standar mutu yang tinggi.
c. Aliran Realisme mengutamakan pengetahuan esensial, mencari kebenaran di dunia melalui pengamatan dan penelitian ilmiah yang ditemukan melalui hukum-hukum alam. Sekolah yang menganut aliran ini akan mengutamakan pengetahuan yang sudah matang sebagai hasil penelitian ilmiah yang dituangkan secara sistematis dalam berbagai disiplin ilmu/mata pelajaran.
d. Aliran Pragmatisme, yang berpendapat bahwa kebenaran merupakan buatan manusia berdasarkan pengalamannya. Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak karena kebenaran bersifat tentative dan dapat berubah. Pengetahuan hanya bisa diperoleh bukan dari mempelajari mata pelajaran namun karena digunakan secara fungsional dalam memecahkan masalah. Sekolah berada pada garis depan pembangunan dan perubahan masyarakat sehingga perencanaan kurikulum juga melibatkan peran orangtua dan masyarakat untuk memadukan sumber-sumber pendidikan.
e. Aliran Eksistensialisme, mengutamakan individu sebagai faktor dalam menentukan hal terbaik dan dianggap benar, tujuan hidup adalah untuk menyempurnakan diri dan merealisasikan diri.
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai suatu bangsa ditentukan oleh filsafat yang dianutnya. Untuk itu, tujuan pendidikan di Indonesia berdasarkan pada falsafah negara yaitu Pancasila yang dijiwai oleh UUD 1945 dan GBHN. Tujuan pendidikan masih bersifat sangat umum, untuk itu perlu diuraikan menjadi tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum dan khusus. Untuk membentuk manusia seutuhnya harus diperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam segala tingkatannya. Tujuan pendidikan juga dibahas lebih banyak lagi oleh ahli-ahli seperti Benjamin Bloom, Hilda Taba, dan Herbert Spencer.

BAB III
ASAS PSIKOLOGIS KURIKULUM
DAN PSIKOLOGIS BELAJAR

Secara tradisional belajar adalah menambah pengetahuan, yang diutamakan adalah aspek intelektual. Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan kelakuan seseorang sebagai akibat pengaruh usaha pendidikan. Dalam proses belajar-mengajar tentu ada teori-teori yang mendasari, seperti teori ilmu jiwa daya/ mental-disipline, ilmu jiwa asosiasi, dan teori S-R. Tiap teori tentu ada kelebihan dan kekurangannya, oleh karena itu belum ada teori belajar yang pasti, semua saling melengkapi.
Pada bab ini banyak dibahas tentang teori asosiasi yang dikembangkan oleh Skinner (belajar berprogama dan “teaching machines”); teori Gestalt yang mengutamakan prinsip keseluruhan, insight, masalah, tujuan, pengalaman, dan minat; teori apersepsi Herbart; psikologi kognitif Jerome Brunner; prinsip-prinsip umum menurut Hilgart; dan teori belajar yang berpengaruh pada kurikulum. Teori belajar juga mempengaruhi proses dan kegiatan mengajar-belajar, hanya saja belum ada teori belajar yang pasti sehingga belum dapat disusun suatu ilmu mengajar atau “science of teaching” yang dapat meramalkan dengan pasti hasil suatu kegiatan mengajar.

BAB IV
ASAS PSIKOLOGIS ANAK

Fungsi sekolah ialah menyampaikan kebudayaan kepada generasi muda demi kelanjutan bangsa dan negara, memberi sumbangan kepada perbaikan dan pembangunan masyarakat, dan mengembangkan pribadi anak seutuhnya.
Tokoh pertama yang membuka mata dunia untuk melihat dan memperlakukan anak sebagai anak, bahwa anak itu lain daripada yang lain, daripada orang dewasa, namun manusia penuh sebagai individu ialah J.J. Rousseau (1712-1778). Rousseau mengatakan bahwa segala sesuatu yang datang dari Tuhan adalah baik, akan tetapi dapat menjadi rusak dalam tangan manusia yang dipengaruhi kebudayaaan. Ia menganjurkan agar anak diberi kesempatan untuk berkembang menurut kodrat alam masing-masing. Ki Hajar Dewantara menyatakan sebagai Tut Wuri Handayani.
Perkembangan anak-fisik, emosional, sosial, dan mental, intelektual-faktor yang sangat penting untuk diperhitungan dalam pengembangan kurikulum. Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain daripada yang lain. Kurikulum hendaknya memperhitungkan keunikan anak agar ia sedapat mungkin dapat berkembang sesuai dengan bakatnya. Kurikulum yang semata-mata didasarkan atas kebutuhan dan minat anak yakni child-centered curriculum dikatakan ekstrem karena anak selalu berada dalam masyarakatnya dan tak dapat melepaskan diri dari tuntutan masyarakat.
Kebutuhan anak juga dijelaskan oleh beberapa tokoh seperti Abraham Maslow, Louis Raths, dan Earl Kelly yang mempunyai pandangan tertentu. Robert Havighurst mempertemukan perkembangan individu dengan tuntutan atau harapan masyarakat dalam konsep “development task”. Jean Piaget mengadakan studi mendalam tentang perkembangan intelektual anak. Lawrence Kohlberg menggunakan pola Piaget untuk mempelajari perkembangan anak.

BAB V
PROSES
PERUBAHAN DAN PERBAIKAN KURIKULUM

Kurikulum yang ada bisa saja mengalami perubahan, pada bab ini akan dibahas tentang perubahan kurikulum dan perbaikannya. Perubahan tidak selalu menuju perbaikan, perbaikan yang ada selalu terkait dengan penilaian. Perubahan kurikulum terjadi dalam tiga fase, yaitu fase inisiasi, fase legitimasi, dan fase kongruensi. Perubahan kurikulum tidak dapat dilaksanakan tanpa perubahan pada guru sendiri. Guru cenderung konservatif, sebab tugasnya untuk melestarikan kebudayaan dengan menyampaikannya kepada generasi muda. Orang yang berperan sebagai pengubah kurikulum harus dapat bekerja sama, harus dapat mempengaruhi orang dan memberi inspirasi.
Tingkat perubahan kurikulum dapat kecil dan sangat terbatas, dapat pula luas dan mendasar. Perubahan itu dapat berupa: subsitusi, alterasi, variasi, restrukturisasi, dan orientasi mereka lazimnya berpikir dan berbuat, selain dengan kebudayaan masyarakat. Beberapa petunjuk tentang proses perubahan kurikulum, proses perbaikan kurikulum, langkah-langkah dalam mengembangkan kurikulum di sekolah, partisipasi dari pihak-pihak yang terkait, dan strategi kepemimpinan dalam perubahan kurikulum juga dijelaskan secara rinci dalam bab ini.

BAB VI
KURIKULUM DAN MASYARAKAT

Perubahan dalam masyarakat akhir-akhir ini sangat cepat, sehingga sering sekolah tidak sanggup mengikuti jejak kemajuan masyarakat. Akibatnya sekolah semakin ketinggalan jauh dan di cap konservatif, tradisional. Sekolah tidak dapat bergerak secepat masyarakat, dan sering sekolah berepegang teguh pada mata pelajaran yang memang fungsional, akan tetapi dalam masa modern ini sudah tidak lagi memenuhi tuntutan zaman.
Salah satu ciri masyarakat ialah perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi yang sering tidak dapat diramalkan akibatnya. Perubahan-perubahan yang hebat dan cepat dalam masyarakat memberikan tugas yang lebih luas dan berat kepada sekolah. Perubahan masyarakat mengharuskan kurikulum senantiasa ditinjau kembali, karena kurikulum yang baik pada masa ini tidak lagi sesuai dengan keadaan yang terus berubah. Dalam masyarakat yang sederhana, anak-anak banyak mempelajari hal-hal yang diperlukannya sebagai orang dewasa dalam masyarakat itu sendiri secara formal. Dalam masa modern tugas pendidikan untuk mempersiapkan anak agar dapat berdiri sendiri yang dibebankan kepada sekolah.
Kurikulum begantung pada fungsi sekolah dalam masyarakat, yaitu apakah untuk mengawetkan kebudayaan dengan menyampaikannya kepada generasi muda, mengubah masyarakat, ataukah mengembangkan individu. Ketiga fungsi itu sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan, akan tetapi dapat dipertemukan untuk dapat saling melengkapi.
Sekolah tidak boleh berdiri terpisah dari masyarakat, berbagai cara dapat dilakukan untuk membawa sekolah ke masyarakat dan sebaliknya. Itu sebabnya harus ada kerjasama yang erat antara badan-badan masyarakat, supaya di luar sekolah dan keluarga anak-anak senantiasa mendapatkan pengaruh yang baik. Itu pula sebabnya maka sekolah melakukan pendekatan-pendekatan pada perkumpulan-perkumpulan pemuda dan usaha-usaha pemuda anak anak-anak di luar sekolah dan memandangnya sebagai bagian dari kurikulum. Agar lingkungan dapat menjadi sumber dan laboratorium pelajaran, guru sendiri harus lebih dahulu menyelidiki lingkungan sekolah.


BAB VII
ORGANISASI KURIKULUM

Organisasi kurikulum yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun dan disampaikan kepada murid-murid, merupakan dasar yang penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada murid-murid. Organisasi kurikulum menentukan bahan pelajaran, urutannya, dan cara menyajikannya. Bentuk kurikulum yang lebih tua dari yang lain ialah subject curriculum yang berpusat pada mata pelajaran yang tersendiri. Sebagai reaksi terhadap apa yang dianggap kekurangan-kekurangan kurikulum ini timbul organisasi kurikulum yang lain seperti correlated curriculum dan integrated curriculum. Integrated curriculum dapat berbentuk activity curriculum, project curriculum atau experience curriculum, life curriculum, atau core curriculum.
Manfaat separate-subject curriculum antara lain: bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematik, organisasi kurikulum ini sederhana, mudah direncanakan dan dilaksanakan, kurikulum ini mudah dinilai, kurikulum ini juga dipakai di pendidikan tinggi, kurikulum ini telah dipakai berabad-abad lamanya dan sudah menjadi tradisi, kurikulum ini lebih memudahkan guru, kurikulum ini mudah diubah, dan untuk menafsirkan pengalaman.
Kelemahan-kelemahan kurikulum separate-subject curriculum adalah: kurikulum ini memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas, yang tidak berhubungan satu sama lain, kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari, kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manuusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis, tujuan kurikulum ini terlampau terbatas, kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir, dan kurikulum ini cenderung menjadi statis dan ketinggalan zaman. Setiap bentuk kurikulum mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bentuk kurikulum yang lebih baru yaitu correlated curriculum dan integrated curriculum. Kurikulum tersebut tentu juga mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.

BAB VIII
MENENTUKAN SCOPE DAN SEQUENCE
DALAM PEMBINAAN KURIKULUM

Scope dalam hal ini berarti menentukan apa yang harus diajarkan, luas atau ruang lingkup hal-hal yang akan diajarkan (bahan pelajaran). Hal-hal yang sering ditemui saat menentukan scope adalah: cepatnya perkembangan dan pertambahan pengetahuan, tidak adanya kriteria yang pasti mengenai bahan pelajaran yang harus diberikan, serta tidak memadainya mata pelajaran tradisional. Bahan pelajaran terdiri dari pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan. Untuk menentukan bahan pelajaran, harus dilakukan penetapan pilihan atau seleksi mengingat luasnya bahan mentah yang tersedia, terbatasnya waktu belajar serta keterbatasan kemampuan anak.
Kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan bahan pelajaran adalah : tujuan, nilai sebagai warisan, penguasaan disiplin, nilainya bagi kehidupan masyarakat, serta kebutuhan dan minat anak. Bahan pelajaran yang akan dibuat harus mencakup pengetahuan dan ketrampilan mental. Prosedur penentuan bahan pelajaran antara lain: prosedur menerima otoritas para ahli, prosedur ekperimental, prosedur alamiah/ analitis, prosedur konsensus, dan prosedur-prosedur lainnya.
Sequence dalam pembinaan kurikulum dimaksudkan sebagai rentetan pengalaman belajar saat pelajaran tersebut harus disampaikan. Penentuan sequence dapat menggunakan dua pendekatan yaitu menyesuaiakan bahan dengan anak atau menyesuaikan anak dengan bahan. Faktor-faktor dalam menentukan sequence meliputi : tingkat kesulitan bahan pelajaran, apersepsi atau pengalaman yang telah ada/dimiliki anak, tingkat kematangan anak, usia mental anak, serta minat anak. Sequence tidak hanya mengenai bahan-bahan pelajaran namun bisa juga menyangkut proses belajar, yaitu mengenai bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka mengembangkan konsep-konsep, sikap dan kesanggupan berpikir pada anak.

BAB IX
MENGUBAH KURIKULUM

Kurikulum berubah jika satu atau beberapa asas kurikulum berubah, yang nantinya perubahan tersebut membawa perubahan yang menyeluruh. Perbaikan kurikulum biasanya hanya mengenai satu atau beberapa aspek dari kurikulum. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan para pengasuh pendidikan. Perubahan kurikulum juga disebut pembaruan atau inovasi. Untuk menilai kurikulum harus dinilai komponen-komponennya yang terdiri dari: tujuan, bahan pelajaran, pengalaman dan kegiatan belajar, organisasi kurikulum, dan cara-cara evaluasi hasil belajar.
Mengubah kurikulum banyak menemui rintangan karena melibatkan banyak manusia yang terikat oleh tradisi dan juga mempunyai vested interest . Dikatakan bahwa perubahan kurikulum berarti perubahan sosial. Pada umumnya ada dua prosedur utama dalam perubahan kurikulum, yaitu administrative approach dan grass roots approach. Tiap pendekatan mempunyai kebaikan dan kekuranngannya. Administrative approach didukung oleh seluruh aparatur pendidikan, biaya yang cukup, mengerahkan setiap tenaga ahli yang diperlukan, dan seagainya. Dalam grass roots approach tidak ada koordinasi, karena bersifat sendiri-sendiri.
Beberapa cara yang khusus dalam perubahan kurikulum secara praktis ialah pilot project, membina kader, memanfaatkan guru yang telah menguasai cara baru, menyediakan alat pengajaran, memperbarui buku pelajaran, kerja sama antara sekolah dan universitas, pembaharuan kurikulum pendidikan guru, mendemonstrasikan suatu pembaharuan, dan memulai pembaharuan dengan satuan pelajaran.
Setiap kurikulum mempunyai keempat komponen berikut: tujuan, pengetahuan, kegiatan dan pengalaman belajar, serta penilaian yang semua komponen tersebut saling melengkapi. Dalam pembaharuan kurikulum hendaknya dapat memanfaatkan kalebihan bentuk kurikulum yang lainnya.


BAB X
PENUTUP

Dalam bab penutup ini diungkapkan mengenai aspek kurikulum untuk dapat mengadakan perbaikan. Adapun saran yang bisa disampaikan untuk perbaikan kurikulm antara lain: kurikulum perlu ada pertalian yang erat dengan mata pelajaran-mata pelajaran, kurikulum harus flexibel, kurikulum disusun bersama oleh para guru, anak-anak diajak turut serta menentukan tentang apa yang ingin dipelajari, kurikulum sebaiknya mencakup semua pengalaman anak dalam lingkup sekolah, kurikulum dipusatkan pada masalah sosial dan pribadi anak dalam kehidupan sehari-hari, kurikulum dapat mewujudkan cita-cita nasional, kurikulum memberikan pengalaman kepada anak secara luas dan berarti, kurikulum harus diorganisasikan sehingga anak-anak mempelajari teknik belajar, dan kurikulum membuka kesempatan pada anak untuk mengembangkan bakatnya.
Pembinaan kurikulum adalah usaha dinamis yang tak boleh berhenti jika ingin mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan zaman tentu kurikulum juga mengalami perkembangan, kurikulum tradisional beralih menjadi kurikulum modern sesuai dengan asas-asas yang ada.

ILMU KALAM


Al Quran terdiri dari 30 JUZ,114 SURAT,6666 AYAT sebagaimana telah kita ketahui dan kita imani.

Jumlah seluruh Surat yang terdapat dalam Al Qur’an yang dimulai dari Surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An nas adalah sebanyak 114 Surat.


Jumlah ini tidak ada perbedaan dan tidak perlu dijelaskan lagi,karena sudah sesuai antara yang telah kita ketahui sejak dahulu,maupun kita hitung satu per satu.

Jumlah seluruh Ayat yang terdapat dalam Al Qur an secara perhitungan  satu ayat demi satu ayat yang dimulai dari Surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas adalah sebanyak 6236 Ayat.


Terdapat perbedaan jumlah,antara yang telah kita ketahui dari keterangan-keterangan yang terdapat pada kitab-kitab yang menjelaskan tentang Al Qur’an ,dengan hasil perhitungan kita yang kita dapatkan dengan cara menghitung Ayat Al Qur an satu per satu.

Adapun jumlah ayat Al Quran sebanyak 6666 Ayat,menurut IBNU ABBAS RA.,perhitungannya adalah sebagai berikut:
AMAR yang berarti perintah sebanyak 1000 ayat
NAHI yang berarti larangan sebanyak 1000 ayat
WA’ID yang berarti ancaman dari ALLAH oleh neraka sebanyak 1000 ayat
WA’AD yang berarti perjanjian  Allah  oleh Surga sebanyak 1000 ayat
IKHBAR yang berarti  cerita-cerita yang dahulu sebanyak 1000 ayat
AMSAL yang berarti contoh-contoh sebanyak 1000 ayat
PENJELASAN HALAL HARAM sebanyak 500 ayat
NASIH WAL MANSUH yang berarti yang menyalin dan yang disalin sebanyak 100 ayat
DZIKIR,TAHMID,DU’A DAN ISTIGHFAR sebanyak 66 ayat.
JUMLAH TOTAL adalah 6666 ayat.